film
Ditunjukan
landscape sungai. Air yang mengalir, pepohonan, serangga, jalan yang sepi.
Lalu
dari kejauhan terlihat Aji seorang diri sedang memancing. Aji terlihat
mengayunkan pancingnya
Close up
ke air lalu diperlihatkan ia sedang duduk menunggu ikan menyambar umpanya
Ia menghidupkan
hp Samsung jadulnya dan menyetel lagu Rumahsakit – Kuning
…
Di sisi
lain, Gilang yang sedang mengendarai motornya menuju tempat dimana Aji berada. Selama
perjalanan ditunjukan opening credit film
Sesampainya
di tempat, ia memarkirkan motor dan terlihat juga motor Aji yang sudah berada
disana. Gilang memarkirkan motornya disebelah motor Aji, ia meletakan helm,
sekilas melihat motor Aji lalu pergi.
Gilang
pun bertemu Aji, sebelum saling sapa, Gilang berkata dari belakang.
GILANG
Dari kapan?
AJI
Ya aku bilang otw tadi jam
berapa?
Gilang
membuka hpnya dan melihat chat nya dengan Aji
GILANG
Damn, sorry bro.
AJI
SIAPP, bussy-man.
GILANG
Heyy,
aku sibuk beneran tau
AJI
Siapa yang sibuk, kamu atau mama
mu?
GILANG
Ya
aku sibuk juga ngurusin mamaku, dari tadi ribet banget nyiapin barang barangku.
AJI
Jadi siapa yang sibuk?
GILANG
Aku
udah siapin semuanya kemarin, tapi mama bongkar lagi kopernya, katanya mau cek barangnya,
aku bukan anak kecil lagi tapi selalu diperlakukan seperti itu.
Dengan ekspresi
kesal, ia duduk di dekat aji
AJI
Wajar
lahh, anaknya mau ke Kanada brooo, KANADA! mana ada mama yang enggak ribet.
GILANG
Shut up.
Aji hanya
tersenyum.
GILANG
Matiin musiknya dong
AJI
Why (smile)
GILANG
It’s
just overused, aku udah dengar 5 kali di story orang hari ini. That enough.
Aji mematikan
musiknya. Lalu ia akan menyerahkan pancing yang ia bawa kepada Gilang.
AJI
Aku bawa ini, mau ikut?
Sambil menyerahkan
pancingnya.
GILANG
Kita
melakukan ini disini juga minggu lalu, dan tidak dapat apa apa. Katanya mau
pindah.
AJI
Well,
sepertinya disana bagus. Sebenarnya tadi aku mau kesana dulu, tapi nanti kamu
susah nyarinya.
GILANG
aku disini sekarang.
AJI
And?
Gilang
menunjuk arah yang ditunjuk Aji tadi.
AJI
AYO
Mereka
berdua berdiri, Aji menyerahkan embernya kepada Gilang untuk dibawa dan Aji membawa
kedua pencingnya. Mereka pergi.
Mereka berjalan
bersebelahan melewati batuan pinggir sungai. Di jalan, percakapan mereka
berlanjut.
GILANG
Apa pendapatmu soal Kanada?
AJI
Maksutmu?
GILANG
Tentang aku bersekolah di Kanada?
AJI
Ya
keren lah, sekolah matematika sampai Kanada siapa lagi kalau bukan Gilang.
GILANG
Kalau
bukan karena mama juga aku gamau sekolah disana, jauh. Dia yang paksa aku
AJI
Mama
mu Cuma ingin memaksimalkan bakat yang kamu punya. Setiap ada kompetisi matematika
kamu pasti menang. Mumpung mamamu juga ada uang, gak kaya mamaku, kenapa tidak?
GILANG
Tentang
bakat matematika, itu oke. Tapi bagaimana dengan bahsa inggrisku? Inggrisku masih
sangat buruk. Kenapa bukan kamu aja.
AJI
Aku?
Uangnya siapa? Kita sudah berteman sejak kecil, apa kesibukanmu membuatmu lupa
keadaanku?
GILANG
Kamu dapet beasiswa, bodoh!
AJI
Terus
mamaku aku biarin sakit sakitan sendiri dirumah? gila lu?
Gilang
tediam mendengar perkataan Aji
AJI
Makanya,
bersyukur, punya mama sehat, kaya, kamunya juga pinter. Kanada ga ada apapanya
buat dompet kalian.
GILANG
Yaa, tapi
BLUCKK! Kaki
gilang menginjak lumpur mengotori sepatu putihnya, Aji hanya tertawa kecil
AJI
Aku
bilang bersyukur jugaa, kamu jawab terus. Ya gitu jadinya.
Gilang
membersihkan sepatunya dan kembali berdiri dengan kesal, Aji berjalan duluan
lalu Gilang menyusul
AJI
Tapi apa?
GILANG
Nothing.
AJI
(smile)
kalau tentang Bahasa inggrismu makanya aku buat program ini.
GILANG
What you say? Program? (smile)
AJI
Nahh, disini tempatnya, taruh
situ
Mereka berhenti
di tempat yang dimaksud. Mereka duduk meletakan barang barangnya dan bersiap
memancing lagi
Sambil mengaitkan
umpan
GILANG
Kamu sebut ini program?
AJI
Tentu
saja, kita akan selalu bicara dengan Bahasa inggris selama persiapanmu ke
Kanada, itu programku.,,, our program
Aji melempar
pancingnya, Gilang pun juga
GILANG
Terus apa hasilnya Mr. English? ini
sama saja
AJI
Siapa yang bilang? Kamu selalu
membaik.
GILANG
Really?
AJI
Iya lah, I know better than you.
Gilang menggaruk
rambutnya mendengar kesombongan Aji
AJI
Jangan
kamu kira Bahasa inggris tidak penting, Mr. Number. Ini dipakai dimana saja, di
pelajaran apa saja. Ini Bahasa internasional. Tidak harus di kanada, misalkan
sekolahmu berada di Mesir, kamu tetap akan menggunakan Bahasa inggris.
Gilang
terdiam sejenak
GILANG
Hmm,, okey?
AJI
Itu
faktanya, terima saja.,, tapi jujur, kamu membaik. Itu hal bagus
Gilang menyandarkan
badanya kebelakang, ia tergeletak di batu sambil mendengarkan ocehan Aji.
AJI
Well, matematika memang penting. Itu
adalah ilmu tentang menemukan pola dari sesuatu yang tidak berpola. Semua kegiatan
sehari hari kita menggunakan matematika, tentu saja. Tapi bagaimana car akita menyampaikan
ilmu itu, dengan ilmu apa seorang guru dapat menyampaikan ilmu yang ia punya
kepada muridnya? Disitulah ilmu Bahasa berperan, ilmu untuk manusia
bekomunikasi sesama lain, menyalurkan ide dan gagasan. Itu adalah sebuah wahana
untuk manusia saling berinteraksi. Tanpa Bahasa, apa yang akan kita ciptakan. Dan
untuk realitas kita berada, inggris jadi Bahasa international. Itulah kenapa,
Aji menatap
Gilang, namun ternyata gilang sudah tertidur karena mendengar ucapan Panjang Aji,
Aji pun kesal.
….
Ditunjukan
landscape sungai di sore hari, Aji mempersiapkan barang barangnya untuk kembali
pulang, Gilang terbangun
GILANG
Kamu tidak membangunkanku?
AJI
Kamu butuh istirahat untuk
penerbanganmu besok.
GILANG
Apa yang kamu dapat?
AJI
Tidak ada, semua masih kecil
jadi aku lepas.
Mereka
menlajutkan menyiapkan barang lalu berdiri. Gilang membuka handphone nya
GILANG
6 misscall, dari mama. I’am a
dead man
AJI
Yes you are
GILANG
Let’s go.
Gilang mengajak
aji segera bergegas pulang. Mereka pun pergi dari tempat itu.
….
Di
motor, mereka sudah bersiap akan pulang, Gilang sudah memakai helmnya. Aji yang
belum naik motor berkata
AJI
Semoga penerbanganmu lancar, dan
juga Kanada mu
GILANG
Hah, apa katamu?
Gilang mencopot
helm nya.
AJI
Nothing.
GILANG
NO, u say something
Aji terdiam
sebentar
AJI
Kamu pergi, just don’t die.
GILANG
Huh, tidak akan.
Aji mulai
menaiki motornya tapi Gilang bergantian memotongnya.
GILANG
Hey jik, thankyou man. You’re my
friend, you care about me.
AJI
Well, that’s what friend’s do,
right?
Gilang
mengarahkan tanganya ke aji, mereka bersalaman kencang, lalu menaiki motor
masing masing.
Di sebuah
persimpangan mereka berpisah, menandakan jalan hidup mereka yang sudah berbeda.
THE END